Peninggalan kerajaan atau kesultanan Aceh merupakan salah satu kerjaan yang cukup besar di Sumatra, didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496 kesultanan aceh berkembang dengan sangat pesat dan mempunyai wilayah kekuasaan yang cukup luas. Sebagai salah satu kerajaan Islam, kesultanan Aceh meninggalkan beberapa peninggalan bersejarah yang masih utuh sampai dikala ini diantaranya adalah:
Masjid Raya Baiturrahman
Bangunan ini dibentuk oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1022 H/1612 M terletak sempurna di sentra Kota Banda Aceh dan menjadi sentra acara keagamaan di Aceh Darussalam. Sewaktu aksi tentara Belanda kedua pada 10 April 1873, Masjid Raya Baiturrahman sempat dibakar. Namun kemudian, Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1877 untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.
Sampai dikala ini Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi termasuk salah satu Masjid dengan arsitektur terindah di Indonesia. Ada dongeng menarik ihwal masjid yang satu ini, Saat tsunami meluluh lantakan Aceh pada 26 Desember 2004 silam, Masjid Baiturrahman masih berdiri kokoh, kedahsyatan tsunami tak bisa menghancurkan rumah Allah ini.
Makam Raja Aceh Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda lahir di tanah Aceh pada 27 September 1636, dia merupakan sultan terbesar dalam sejarah kejayaan Kesultanan Aceh, dikala itu kesultanan Aceh menjadi salah satu sentra perdagangan dan pembelajaran Islam di Nusantara. Makan Sultan Iskandar Muda berada di baperis, kelurahan peuniti, kecamatan baiturrahman, banda Aceh. Untuk menjangkau lokasi pemakaman sangat memperringan dan sepele sebab banyak opsi transportasi yang bisa digunakan.
Benteng Indra Prata
Benteng ini terletak di desa Ladong, Kec Masjid Raya, Kab Aceh Besar. Disana terdapat sebuah situs sejarah peninggalan kesultanan Aceh yang sampai sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata lokal. Meskipun sempat dihantam Tsunami, benteng ini tatap kokoh tak lapuk dimakan usia meskipun sudah berumur ratusan tahun. Sebenarnya benteng ini dibangun oleh Raja Kerajaan Lamuri, Benteng Indra Patra ini bahkan berlangsung sampai masa Islam di Aceh benteng ini juga dipergunakan sebagai benteng pertahanan bagi Kerajaan Aceh Darussalam.
Masjid Raya Baiturrahman
Bangunan ini dibentuk oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1022 H/1612 M terletak sempurna di sentra Kota Banda Aceh dan menjadi sentra acara keagamaan di Aceh Darussalam. Sewaktu aksi tentara Belanda kedua pada 10 April 1873, Masjid Raya Baiturrahman sempat dibakar. Namun kemudian, Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1877 untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.
Sampai dikala ini Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi termasuk salah satu Masjid dengan arsitektur terindah di Indonesia. Ada dongeng menarik ihwal masjid yang satu ini, Saat tsunami meluluh lantakan Aceh pada 26 Desember 2004 silam, Masjid Baiturrahman masih berdiri kokoh, kedahsyatan tsunami tak bisa menghancurkan rumah Allah ini.
Makam Raja Aceh Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda lahir di tanah Aceh pada 27 September 1636, dia merupakan sultan terbesar dalam sejarah kejayaan Kesultanan Aceh, dikala itu kesultanan Aceh menjadi salah satu sentra perdagangan dan pembelajaran Islam di Nusantara. Makan Sultan Iskandar Muda berada di baperis, kelurahan peuniti, kecamatan baiturrahman, banda Aceh. Untuk menjangkau lokasi pemakaman sangat memperringan dan sepele sebab banyak opsi transportasi yang bisa digunakan.
Benteng Indra Prata
Benteng ini terletak di desa Ladong, Kec Masjid Raya, Kab Aceh Besar. Disana terdapat sebuah situs sejarah peninggalan kesultanan Aceh yang sampai sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata lokal. Meskipun sempat dihantam Tsunami, benteng ini tatap kokoh tak lapuk dimakan usia meskipun sudah berumur ratusan tahun. Sebenarnya benteng ini dibangun oleh Raja Kerajaan Lamuri, Benteng Indra Patra ini bahkan berlangsung sampai masa Islam di Aceh benteng ini juga dipergunakan sebagai benteng pertahanan bagi Kerajaan Aceh Darussalam.
Advertisement